Jumat 22 Februari 2013, Anas U yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Proyek Hambalang. Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya (terkait dengan bocornya SPRINDIK KPK) yang akan dijadikan tersangka.
Sekitar Awal Februari beberapa menteri dari Partai Demokrat mendadak ramai dan gaduh akibat dari hasil Survey yang memberikan hasil bahwa partai Demokrat mengalami penurunan suara responden yang sangat drastis (8%). Para menteri tersebut mendesak agar Majelis agar mengambil alih Pimpinan partai dari Anas, dan benar saja beberapa saat kemudian diagendakan untuk diadakan rapat pimpinan.
Sekitar tanggal 4 Februari diadakan rapat pimpinan Partai, dimana seluruh pimpinan partai D diundang menghadiri, hasilnya adalah Kendali partai D diambil alih oleh majelis tinggi, dan diagendakan untuk menandatangani pakta integritas (terkait dengan masalah hukum).
Menengok kembali kepada keributan di atas, memang kelihatannya skenario ini sudah direncanakan untuk menjatuhkan Anas U dari pimpinan (ketua) partai D. Lihat saja, para menteri partai D ribut agar Dewan Pembina partai D mengambil alih partai, padahal ketuannya saja belum ditetapkan sebagai tersangka.
Dan tanggal 23 Februari 2013, Anas U dengan pidatonya yang lancar dan tanpa teks memberikan tanggapan atas dirinya dijadikan tersangka dan sekaligus mengundurkan diri dari ketua umum partai D. Kasus ini akan terus bergulir. Melihat dari pidatonya yang meyakinkan, tidak terkesan bahwa Anas U bersalah terhadap hal yang dituduhkan kepadanya.
Analisa yang bisa diberikan, sebagai seorang lulusan akademisi yang pintar rasanya memang tidak mungkin Anas tersangkut masalah tersebut. Masalah yang mungkin adalah masalah kedudukannya sebagai ketua Partai yang tidak diharapkan pihak-pihak tertentu. Karena kalau melihat dari hasil kongres partai D yang memenangkan Anas U sebagai ketua umum Partai, maka banyak pihak di partai D tersebut yang merasa kecewa, karena yang diharapkan jadi ketua malah tidak terpilih. Dan ini yang menjadikan pihak-pihak tersebut mencari jalan untuk menjatuhkan Anas U.
Namun menurut Anas U, ini masih merupakan pembuka lembaran baru. Mari kita ikuti hasil rekayasa politik ini... siapa yang akan memenangkannya.
-- 23 Februari 2013 21:40:00--
-- Ngalengkodirojo---
Sekitar Awal Februari beberapa menteri dari Partai Demokrat mendadak ramai dan gaduh akibat dari hasil Survey yang memberikan hasil bahwa partai Demokrat mengalami penurunan suara responden yang sangat drastis (8%). Para menteri tersebut mendesak agar Majelis agar mengambil alih Pimpinan partai dari Anas, dan benar saja beberapa saat kemudian diagendakan untuk diadakan rapat pimpinan.
Sekitar tanggal 4 Februari diadakan rapat pimpinan Partai, dimana seluruh pimpinan partai D diundang menghadiri, hasilnya adalah Kendali partai D diambil alih oleh majelis tinggi, dan diagendakan untuk menandatangani pakta integritas (terkait dengan masalah hukum).
Menengok kembali kepada keributan di atas, memang kelihatannya skenario ini sudah direncanakan untuk menjatuhkan Anas U dari pimpinan (ketua) partai D. Lihat saja, para menteri partai D ribut agar Dewan Pembina partai D mengambil alih partai, padahal ketuannya saja belum ditetapkan sebagai tersangka.
Dan tanggal 23 Februari 2013, Anas U dengan pidatonya yang lancar dan tanpa teks memberikan tanggapan atas dirinya dijadikan tersangka dan sekaligus mengundurkan diri dari ketua umum partai D. Kasus ini akan terus bergulir. Melihat dari pidatonya yang meyakinkan, tidak terkesan bahwa Anas U bersalah terhadap hal yang dituduhkan kepadanya.
Analisa yang bisa diberikan, sebagai seorang lulusan akademisi yang pintar rasanya memang tidak mungkin Anas tersangkut masalah tersebut. Masalah yang mungkin adalah masalah kedudukannya sebagai ketua Partai yang tidak diharapkan pihak-pihak tertentu. Karena kalau melihat dari hasil kongres partai D yang memenangkan Anas U sebagai ketua umum Partai, maka banyak pihak di partai D tersebut yang merasa kecewa, karena yang diharapkan jadi ketua malah tidak terpilih. Dan ini yang menjadikan pihak-pihak tersebut mencari jalan untuk menjatuhkan Anas U.
Namun menurut Anas U, ini masih merupakan pembuka lembaran baru. Mari kita ikuti hasil rekayasa politik ini... siapa yang akan memenangkannya.
-- 23 Februari 2013 21:40:00--
-- Ngalengkodirojo---